Sabtu, 27 November 2010

EkosIstem Terumbu Karang merupakan ekosistem yang paling terancam keberadaannya saat Int. Tekanan akibat berbagal aktivitas manusia seperli pernaniaatan lahan pantal dan pesisir secara berleblhan, intensifikasi pedanian yang mengakibatkan eutrofikasi dan polusi insektisida maupun usaha-usaha penangkapan ikan yang merusak seperti penggunaan sianida, born maupun overfishIng. Adanya permasalahan tersebut memaksa untuk dicarikan jalan keluarnya. Perlindungan terhadap sisa Terumbu Karang yang ada mutlak dilakukan, salah satunya dengan inenggugah kesadaran masyarakat pesisir sebagal komunitas yang bersInggungan langsung terhadap keberadaan terumbu karang agar dapat menerapkan cara-cara yang lepat untuk memperpanjang usia kegunaan terumbu karang. Masyarakal dl Kabupaten Jepara masih banyak yang mengeksploitasi terumbu karang dengan cara mengambil langsung karang batu yang ada di area terumbu karang di perairan Jepara untuk dIperdagangkan. Keglatan tersebut merupakan salah satu upaya masyarakat untuk rnemperoleh penghasilan. Oleh karena Itu perlu ditawarkan alternalIf lain yaflu dengan budidaya karang yang lambat laun dapat diladikan usaha penggantl pengambilan karang alam. Tujuan dad keglatan pengabdian inl adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang fengsl dan cara-cara pemanfaatan terumbu karang yang tepat dan pengenalan soda pelatihan budldaya karang dengan pembuatan unit percontohan di "hatchery" jurusan Ilmu Kolautan, Kampus Teluk Awur Jepara. Manfaat yang diharapkan adalah masyarakat memahami fungsl periling terumbu karang sehingga dapat mengubah cara-cara pemanfaatan yang kurang benar selama. MI. Pemecahan masalah yang dilakukan adalah menunjukkan kepada masyarakat bahwa karang batu yang merupakan penyusun utama terumbu karang dapal diperoleh melalui usaha budidaya. Khalayak sasaran strategic adalah nelayan, penambang pasir penyelam, perangkat desa dan para pelajar. Wade yang digunakan dalam kegiatan ini adalah "parcipatory action research" yang melibatkan penduduk sabagai subyek dan obyek dalam keglatan pengabdian Ink Keglatan pengabdian dilakukan selama 4 bulan yang meliputi penyuluhan dan percontohan. Dan hash keciatan tersebut menunjukkan 135% masyarakatsangat memahaml keglatan tersebut; ferlihat dad hash tanya Jawab antara penyuluh dan masyarakat, serla antuslasme khalayak sasaran terhadap percontohan budldaya karang. Namun upayn untuk sea mef la meminta masyarakat menghentlkan keglatan pengambilan karang alam belum dapat dilakukan. Upaya penghentian pengambilan pasir laut khususnya dl pantaI Teluk Awur sudah terilhat berkurang. Perlu upaya yang leblh keras lagI agar masyarakat dapat menggantl keglatan mereke dengan usaha yang tidak merusak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar